Friday, May 27, 2011

5 Cara Merawat Kulit dengan Susu

Susu tidak hanya lezat diminum dan menyehatkan tubuh. Lebih dari itu, susu sapi segar punya khasiat menakjubkan bagi kecantikan kulit. Susu sapi mengandung lemak yang berfungsi melembabkan wajah.

Dikutip dari beautysecrets4U, susu mengandung vitamin A dan D yang membuat kulit menjadi lembut. Susu juga mengandung asam beta hydroxy yang membuat terkelupasnya sel kulit mati dan menggantinya dengan sel kulit baru.

Bagaimana memanfaatkan susu untuk kecantikan kulit Anda? Intip caranya, seperti yang dilansir oleh Type F.

1. Pembersih Wajah
Nutrisikan kulit wajah Anda dengan vitamin D, dalam hal ini susu sebagai pembersih wajah. Susu tidak hanya membantu singkirkan sel kulit mati, tapi juga melembutkan kulit. Jika kulit Anda berminyak, usap lembut wajah Anda menggunakan handuk yang telah dibasahi susu skim (susu skim mengandung sedikit lemak sehingga tidak membuat kulit semakin berminyak).

Sementara untuk pemilik kulit kering, gunakan susu full cream atau susu sapi segar. Diamkan selama beberapa menit agar nutrisi dari susu terserap, lalu bilas dengan air.

2. Menenangkan Kulit Terbakar akibat Sinar Matahari
Terlalu lama berada di bawah sinar matahari, bisa membuat kulit kering dan terkelupas, atau biasa disebut dengan sunburn. Redakan efek ini dengan menempelkan handuk yang telah direndam dengan susu dingin ke bagian yang terbakar. Tempelkan dan sedikit tekan beberapa menit. Menurut Dr. Amy Pappert dari Robert Wood Johnson Medical School, kandungan protein dalam susu akan membentuk lapisan pelindung yang menjaga kelembaban kulit.

3. Merawat Kulit Kering
Bila Anda memiliki kulit yang sangat kering, lembabkan dengan susu bubuk. Isi bak mandi atau bath tub dengan air hangat, lalu masukkan setengah cangkir susu bubuk. Berendamlah selama 30 menit, dan Anda akan mendapatkan kulit lebih halus setelahnya. Jangan langsung dibilas, diamkan selama beberapa menit sampai tubuh agak mengering, baru bersihkan dengan air.

4. Masker Wajah
Anda bisa menjadikan susu sebagai masker wajah. Caranya, campurkan 1/4 sendok teh minyak almond dengan 1 sendok makan susu. Terapkan campuran tadi pada wajah sambil dipijat-pijat, lalu diamkan selama beberapa menit sampai masker mengering. Lalu oleskan lagi masker sampai tiga lapisan (selalu tunggu sampai lapisan sebelumnya mengering). Berbaringlah dan biarkan sekitar 30 menit. Kemudian bersihkan menggunakan handuk basah.

5. Mengurangi Kantung dan Lingkaran Gelap Bawah Mata
Kantung dan lingkaran gelap bawah mata membuat tampilan wajah Anda kusam dan kurang menarik? Segera redakan dengan kompresan susu. Celupkan kapas ke dalam susu cair dingin, peras sedikit lalu tempelkan pada kedua mata yang terpejam. Tunggu selama 20 menit, lalu bersihkan menggunakan handuk hangat.

Tuesday, May 24, 2011

KUMPULAN KATA2 MOTIVASI DR BERBAGAI SUMBER

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. ~ Mary McCarthy

Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. ~ Dale Carnegie

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. ~ Sydney Harris

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. ~ Robert Hall

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. ~ Martin Vanbee

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest Newman

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~ Aldus Huxley

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. ~ Andrew Jackson

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. ~ Evelyn Underhill

Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. ~ Johan Wolfgang Goethe

Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. ~ Sir Francis Bacon

Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. ~ Jalinus At Thabib

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. ~ Marcus Aurelius

Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. ~ Thomas Hardy

Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak. ~ Benjamin Franklin

Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih. ~ Lao Tse

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. ~ Joseph Addison

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. ~ William Wordsworth

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. ~ Kahlil Gibran

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. ~ Alexander Pope

Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. ~ Heather Pryor

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. ~ Thomas Alva Edison

Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri. ~ Muhammad Ali

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. ~ Confusius

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. ~ Mahatma Gandhi

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~ Einstein

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. ~ Einstein

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya – hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. ~ Einstein

Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya : langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. ~ Einstein

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati. ~ Einstein

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. ~ Einstein

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. ~ Einstein

Sunday, May 22, 2011

Bara Memudar, Asa Memercik

Ke Hong Kong! Tidak untuk melancong, tidak pula kuliah atau kunjungan bisnis apalagi kunjungan kenegaraan, melainkan untuk menjadi pembantu atau jongos bagi keluarga Cina yang berkecukupan untuk nge-jeng kami. Pagi masih basah ketika aku meninggalkan kampung halamanku menuju bandara Jakarta. Hanya aku sendiri, tanpa sesiapa yang mengantar, tidak pula dia, suamiku.
Aku mengenang perpisahan dengan ibu dan keluargaku. Ibu yang sewaktu aku kecil dulu kurasakan tak begitu mempedulikanku saat itu kulihat begitu tulusnya menemaniku sepanjang hari. Memandangku dengan tatapan yang kalau aku jabarkan mungkin akan menjadi sebuah cerita sedih yang menguras air mata. Tatapan seorang ibu yang mengandung kata maaf, iba, khawatir, sedih, pengharapan dan entah rasa apa lagi yang bercampur menjadi satu.
“Hati-hati ya nduk, segera kirim kabar sesampainya di sana ya,” katanya entah untuk yang keberapa kalinya padaku.
“Iya, iya nanti khan aku telpun mbok. Wes, jangan khawatir,” kataku menegaskan walau sebenarnya hatiku sendiri masih was-was.
“Maafkan aku kalau semuanya jadi begini,” imbuhnya.
Aku terdiam, tak tahu harus menjawab apa. Mendengarnya bicara seperti itu mengingatkanku akan suamiku. Pernikahanku dnegannya yang adalah hasil dari bujukan emakku itu tak berjalan mulus walau dulu diawali dengan pesta pernikahan yang ebgitu mewah dan terlihat gebyar. Aku juga mengharapkan semua akan baik-baik saja. Aku berharap suamiku ini bisa menjadi pengobat lukaku yang cukup dalam akibat dari putusnya hubunganku dengan pacar pertamaku dulu. Aku juga mengharap dia bisa menjadi imam dalam keluarga serta seorang suami yang bertanggung jawab.
Tetapi kadang apa yang kita impikan dengan apa yang kita jalani tidak sama,bahkan jauh dari impian kita. Seperti apa yang aku alami. Suami yang kuharapkan bisa menjadi imam dalam keluarga,ternyata jauh sekali dari apa yang aku harapkan. Aku jalani hidup bersamanya dengan pertengkaran.
Berawal dari hari pertama setelah pernikahanu dengannya, suamiku sudah meminta dengan sedikit memakksa agar aku memboyong semua perabot rumah tangga yang sudah kumiliki jauh hari sebelum aku menikah dari hasil bekerja di Taiwan dan Singapura.
“Isi rumahmu diboyong aja ke rumahku?” katanya dengan santai.
Aku mendengar itu sampai terheran-heran.
“Kok bisa? Itu khan aku yang beli mas, udah dari dulu itu,” jawabku.
“Lho kamu khan istriku,” jawabnya ketus. Jawaban yang ini tentu saja memancing emosiku.
“Ga bisa gitu mas, itu bukan harta bersama,” jawabkku lagi.
“Nek kamu merasa jadi istriku, hartamu ya hartaku juga. Bawa semua kesini!” teriaknya.







“Yang dinamakan harta bersama itu harta yang setelah kita dapat setelah kita menikah. Lha tapi ini isi rumah jauh sebelum mas menikahi aku. Jadi maaf itu milikku sendiri. Lagian biarin aja di rumahku, khan ada ibu di sana.”
“Kamu mo nurut omonganku ga sih!” bentaknya.
“Ok. Boleh mas, boleh boyong semua isi rumah,asalkan kita sudah punya rumah sendiri, tapi ini lho masih numpang sama ibumu.”
Ah itu baru hari pertamaku dengannya. Hari selanjutnya juga tak jauh dari pertengkkaran-pertengaran. Dalam segala hal kami beda prinsip, beda persepsi dan itu semakin merumitkan posisiku sebagai istri sekaligus menantu di rumah mertuaku waktu itu.
Belum lama menikah kebutuhan sudah menumpuk. Banyak yang punya hajatan di kampungku, jadi aku harus mengeluarkan uang untuk menyumbang. Namun suamiku tidak pernah memberi uang untuk menyumbang. Jadi terpaksa aku harus mengeluarkan uangku sendiri. Bahkan uang belanja saja dia tidak jujur padaku. Kepadaku dia bilang gaji perminggunya amat sedikit sehingga aku hanya diberi uang belanja 20 ribu untuk satu Minggu, masyaallah… Mana cukup?
Suatu hari pula suamiku menyuruhku untuk mengganti sepeda motorku dengan merk baru, aku bingung. Bagaimana mungkin?
“Ganti Grand aja sepeda motornya. Kamu khan punya uang,” katanya.
“Ha? Aku khan tidak kerja, Aku dapat uang dari mana aku?” jawabku. Kesal sekali hatiku mendengar perkataan suamiku.
“Ga usah mungkir, pakek tuh tabunganmu. Khan tabunganmu masih banyak,”katanya lagi.
“Tabungan apa yang kamu maksudkan? Aku ini sudah tidak punya apa-apa lagi mas,” jawabku pilu. Seperti ini rasanya aku semakin tidak tahan aku dengannya. Jadi apa dia nikah denganku hanya karena berpikiran aku punya tabungana banyak saja? Apa dia pikir karena aku ex Singapura, ex Taiwan trus tabunganku bertumpuk-tumpuk? Masya Allah…
Dulu aku berharap sekali dia bisa mengobati luka hatiku akibat dari ditinggal pergi pacar pertamaku dulu, tapi ternyata dia malah membuat luka ini semakin dalam. Ah ataukah aku juga turut andil dalam membuat pernikahan yang salah ini? Ah, aku bingung.
Lelaki yang dulu aku sangat cintai mengingkari janji. Dia menikah dengan wanita lain dan kini dia sudah mempunyai 2 orang putri. Dia menetap di Cibinong dan beli perumahan di sana. Dulu aku nge-break contract demi dia. Harapanku dia akan segera melamarku dan menjadi suamiku.Ya memang dia bener-mener melamar, tapi bukan aku yang dia lamar melainkan orang lain. Hancur semua harapan yang lama aku impikan. Cita-citaku musnah semua, semua tinggal kenangan. Kenangan yang terlalu sakit untuk diingat.
Kucoba untuk selalu bersabar dengan apa yang telah menimpaku. Walau pahit kurasakan, namun aku tetap mencoba tersenyum di depan ibuku, saudaraku, tetanggaku dan semuanya. Ya, walaupun kemudian aku tersedu pilu dibawah bantal di dalam kamarku.





Dan gara-gara aku putus cinta itu juga aku harus menerima untuk dijodohkan. Emak yang dengan jelas mengatakan malu mempunyai anak gadis yang jadi prawan tua. Adat di desaku dan kepatuhanku pada ibuku itu begitu menyakitkan hasilnya. Mengapa budaya patriaki demikian erat membelenggu wanita? Mengapa ibu lebih rela menjodohkanku dengan orang yang jelas-jelas tak kucinta hanya karena takut aku jadi prawan tua? Dan mengapa pula aku tak mempunyai keberanian untuk berontak?
Genap 4 bulan aku hidup bersamanya, namun dia malah semakin parah saja. Di waktu aku bingung harus bagaimana, tiba-tiba teman setiaku menelponku,dan menewari kerja di Hong Kong lagi.
Singkat kata akhirnya aku berangkat juga ke negeri beton lagi. Dengan harapan suamiku itu bisa berubah untuk menjadi yang lebih baik dan dewasa. Tapi lagi-lagi harapan tak sesuai dengan kenyataan. ibuku cerita semua tentang kelakuannya yang semakin gila saja.
“Bu aku mau tanya gimana keadaan rumah dan gimana kabar suamiku? Apa dia tinggal di sini atau di rumah orang tuanya sendiri?” tanyaku pada ibu sewaktu aku menelponnya.
“Suamimu tinggal di rumah orang tuanya, tapi kadang kala juga datang ke sini. Nak ini ibu mau kasih tahu tentang suamimu, aku dengar dia sering bilang kalau dia mau minta ke kamu untuk dibelikan sepeda motor. Apa bener?” kata ibu
“Kok gitu? Aku bukan perempuan yang dengan mudah memanjakan lelaki bu? Aku kerja untuk menabung buat masa depan. Aku pikir suami kerja juga buat nabung, aku juga nabung gitu. Enggak trus buat beli motor lagi dan lagi. Buat apa?” kataku.
“Ya syukurlah kalau kamu punya penderian begitu.”kata ibuku.
“Ya harus begitu bu. Kalo dia bener-bener pengin ya suruh beli aja sendirilah,” kataku.
Bulan demi bulan kulalui di Hong Kong, komunikasiku dengan suami juga semakin amburadul. Bila aku menghubunginya selalu berakhir dengan dengan kemarahan di kedua belah pihak. Selalu begitu. Kepercayaanku pada suamiku punah sudah. Hal itu juga dirasakan oleh ibu, ibu juga tidak mempercayainya lagi. Tertama di saat suamiku mempunyai tabiat baru yaitu menjadi pemabuk. Pajak sepeda motor yang menjadi tanggungannya bahkan dibebankan kepada ibu karena dia lebih memberatkan untuk membeli minuman keras. Aku sakit hati dibuatnya.
“Enak benar dia. Dia yang pakai kok ibu yang bayar pajak sih?” kataku.
Daripada menanggung pikiran dan tidak tenang yang berimbas kek pekerjaanku juga maka tak lama kemudian aku putuskan untuk bercerai dengan dia. Semula aku mencoba untuk bicara baik-baik dengannya. Tiga kali aku mengirim surat padanya, namun tak satupun suratku dibalasnya. Malah ibuku bilang dia datang kerumah dan menuduh ini semua bujukan ibuku.





Aku mendengar itu semua langsung mencari pengacara untuk membantu menyelesaikan masalahku ini. Karena kufikir buang waktu saja membujuk dia. Sepertinya jalan perceraianku harus kutempuh dengan susah. Ya bagaimana tidak, sehabis sidang yang kedua pangacaraku mengirimkan pesan lewat sms.
“Mbak, tadi sidang berjalan lancar dan suami mbak juga hadir. Di sidang hari ini suami mbak mau bertanda tangan asal mbak mau membayar 20 juta.” Kata pengacaraku dalam smsnya.
“Pak, Ga bisa pak. Aku ga akan kasih. Kalo dia butuh uang segitu, suruh aja dia ngrampok di bank,” jawabkku ketus
“Lha mbak ihklasnya berapa?”
“Maaf pak, saya tidak akan membayar 1% pun.” jawabku mengotot tidak mau keluar uang buat lelaki mata duitan ini.
“Biar cepet selesai urusannya mbak kasih saja berapa gitu?”
“Tidak! Saya tidak akan memberinya uang,bapak ini pengacara harus pintar dong. Dia itu suami yang tidak bertanggung jawab. Kenapa saya harus memberi dia uang?” emosiku semakin meledak
Aku tak habis fikir ya,yang dia mau itu apa? Jadi suamiku tak pernah tanggung jawab, sekarang malah mau minta uang segala,emang dia fikir aku ini ibunya apa?.Jalan perceraiku cukup memakan waktu yang lama.Malah aku dengar dia sempat datang kerumah dan bilang ama ibu kalau dia minta ganti rugi. Aku mendengar itu semua ketawa saja. Memang aku sudah merusak barang dia atau gimana kok pakai acara ganti rugi? Ibuku yang ketakutan waktu itu. Tapi aku tetap dan terus bersikukuh bahwa aku tidak akan memberinya uang walau hanya serupiah sekalipun.
Dia tak terima atas kesaksian ibuku. Ibuku bilang sama bapak hakim ,bahwa ibu tidak mau punya menantu seorang pemabuk.
Perjuanganku untuk bercerai denganya cukup rumit. Karena selain suamiku yang berbelit, pengacaraku jga mempermainkanku. Dia sengaja mengulur waktu biar lama. Bahkan saat uang pembayaranku untuknya sudah diterimanya, namun berkas-berkas perceraianku tidak segera dimasukan ke pengadilan. Untung saja waktu aku suruh ibuku datang langsung kepengadilan ibuku menanyakan berkasku sudah masuk apa belum. Tiga bulan berkasku baru dimasukan ke pengadilan, ini juga yang bikin aku jengkel sama pengacaraku.
Tapi alhamdulillah setelah melewati masa-masa yang sulit, akhirnya pengadilan mengabulkan permintaanku untuk bercerai. Bahagia rasanya hati ini mendengar semua itu. Akhirnya aku bisa lepas dari belenggu rumah tanggaku yang memang tidak dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. Terutama suamiku,dia menikahiku semata-mata karena aku disangka punya banyak tabungan.
Sekarang ini aku tinggal memikirkan masa depanku dan cita-citaku yang sempat berhenti di jalan.Aku akan meneruskan untuk mengejar cita-citaku untuk bisa buka rias pengantin. Ibarat sambil menyelam minum air. Ya, aku bekerja sambil mencari ilmu sepaya bermanfaat nantinya. Aku yakin di balik musibah yang aku alami pasti Allah sudah merencanakan sesuatu yang lebih baik bagiku. Amin.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes