Saat Pemalas Bertemu Setan
oleh Wanthy
Si
kecil Nora tidak mau bangun dari tidurnya. Dia masih ingin bersembunyi di balik
selimut yang dia sukai, selimut mickey mouse. Dia ingin melanjutkan mimpinya
biar nanti dia sudah tumbuh besar mau jadi apa.dia tidak mau memikirkan apa
yang harus di lakukan sekarang,seperti membantu ibunya,walaupun nora yang
mencintai ibunya,
“Bangun
hai pemalas!” kata mamanya sambil mencoba membangunkan Nora entah yang keberapa
kalinya.
"Sarapan
sudah dingin di meja, tuan putri” kata mamanya.
Akan
tetapi si kecil Nora tetap tidak mau bangun dari tempat tidurnya. Walaupun Nora
tahu apa yang telah disediakan buat sarapan paginya, pancake dengan sirup gula
pandan kesukaannya! Tapi untuk hari ini Nora ingin tidur seharian. Bergegas dia
kembali bersembunyi di dalam selimut wool tebalnya yang bergambar Hello Kitty.
Namun, rupanya mama mempunyai rencana lain. Mama diam-diam memanggil kawan
dekat Nora untuk membangunkan Nora. Mereka masuk kamar Nora satu persatu.
“Hai bangun kamu pemalas!” teriak Amel.
“Aku
sudah lari pagi memutari taman. Ini sangat mengasyikan.Di sana banyak
burung-burung yang berkicau dan udaranya segar sekali. Ayolah bangun hai
pemalas," bujuk Amel.
Nora
akhirnya bangun dan duduk di tempat tidur.
“Wow
sungguh menarik” jawab Nora dengan malas.
“Ibuku
bilang, kalau aku sering lari pagi, aku akan menjadi kuat dan sehat,” kata Amel
“Apakah
kamu mau lari bersamaku Nora?” tanya amel.
“Oh,
tidak untuk hari ini Amel,” jawab Nora.
“Ih
dasar pemalas lo ya. Ya udah. Kalau bagitu aku akan lari pagi lagi. Daaa Nora!”
pamit Amel sambil berlalu.
Kini
saatnya untk kembali melanjutkan mimpiku yang sudah terganggu, guman Nora dalam
hati. Tapi tak lama kemudian temannya yang satunya lagi datang untuk menganggu
tidur Nora
“Hai
pemalas, bangun kamu!” teriak Niken
“Ini
sudah siang, bukan waktunya untuk bermalasan Nora!” kata Niken.
“Hoahem...,”
Nora menguap lebar-lebar.
“Ayo
kita bermain sepeda!” ajak Niken
“Hem...
tidak untuk hari ini, Niken,” jawab Nora.
“Aku
masih ingin tidur dan bermimpi bila aku besar nanti mau jadi apa,” jawab Nora
sambil membetulkan selimutnya
“Kalau
kamu besar nanti kamu tidak akan jadi apa-apa karena kamu pemalas. Huh! Okelah
pemalas, kalau begitu aku akan sepedahan aja sendiri,” kata Niken sambil
berlalu.
Kini
saatnya aku kembali tidur dan bermimpi, pikir Nora.
Sudah
lima menit, Nora belum juga bisa melanjutkan tidurnya yang tertunda padahal
sudah tidak ada lagi yang membangunkannya. Dia sudah mencoba miring ke kanan
dan ke kiri, tapi belum bisa tidur juga. Lalu Nora menarik selimut hingga menutupi
kepalanya. Alangkah kagetnya Nora saat dia melihat sesuatu di dalam selimutnya!
“Hei siapa kamu?” Nora bertanya.
“Aku
datang untuk menemanimu tidur, pemalas.”
“Aku
tidak mau ditemani. Pergi kamu!” teriak Nora.
“Kenapa
tidak mau? Aku paling suka dengan anak malas sepertimu Nora,” kata mahkluk itu.
“Pergi!
Aku tidak mau!” bentak Nora yang mulai ketakutan
“Aku
tidak akan pergi, aku mau menemani kamu tidur, Nora,” katanya.
Nora
ketakutan, amat takut. Makhluk itu entah apa namanya. Mahkluk itu sungguh
menyeramkan. Giginya bertaring, matanya melolot dan mukanya yang sungguh
menakutkan. Nora gemetaran, takut.
“Aku
mau tidur lagi, aku mau melanjutkan mimpiku. Kamu pergi! Aku enggak butuh
kawan!" bentak Nora memberanikan diri.
"Makanya
aku temani lamu, Nora," kata makhluk itu mendekat. Semakin dekat.
Nora
panik.
"Tidaakkk...!
Pergii...! Aku enggak mau tidur. Aku bangun saja! Aku mau maiinnn...!"
teriak Nora kemudian melempar selimutnya ke lantai.
Ajaib!
Makhluk itu lenyap.
Rupanya
Nora bermimpi. Mimpi yang berhasil membangunkannya.
Nora
berlari dari kamarnya menuju dapur.
“Ibu. Aku mau sarapan,” kata Nora.
“Eh?
Bangun beneran nih? Katanya mau tidur lagi," ledek ibu.
“Enggak
ah bu. Udah siang kalo tidur lagi bikin mimpi ketemu makhluk serem," jawab
Nora sambil bergidik.
"Ya
iyalah. Temen-temen yang lain aja udah pada mandi, main, eh kamu malah
malas-malasan. Malas tuh kerjaannya setan. Nah tuh setannya masuk deh ke
mimpimu," kata ibu sambil tersenyum.
"Mandi
dulu biar seger trus sarapan," perintah ibu.
Nora
beranjak, melakukan perintah ibunya. Sejak saat itu Nora rajin bangun pagi.
0 comments:
Post a Comment