Bagi muslim yg di terima puasanya karena mampu menundukan hawa nafsu duniawi selama bulan ramadhan dan mengoptimalkan ibadah dgn penuh keikhlasan,maka,Idul fitri adalah hari kemenangan sejati.Di hari yg bahagia itu Allah SWT akan memberikan penghargaan teramat istimewa yg selalu di nanti-nanti oleh siapapun,termasuk para nabi dan orang-orang shaleh. Penghargaan tersebut tak lain adlah ridha dan magfirahnya.Keduanya merupakan ganjaran atas segala amal kebaikan yg telah telah di lakukan sang hamba slama sebulan penuh berpuasa.
Tak hanya itu Allah SWT juga berjanji,bahwa tak satupun kaum muslimin yg berdoa pada hari raya Idul fitri tanpa kecuali akan di kabulkan doanya.Namun yg patut kita pertanyakan;kira-kira puasa kita selama Ramadhan ini di terima atau tidak olehNya?Atau jangan-jangan,yg kita lakukan hanya ritual simbolik,sebatas menahan lapar dan haus,seperti yg pernah di syairkan oleh Nabi Muhamad SAW dlm salah satu hadisnya?
Jawabnya ,Allhu'alam,kita tak tahu sejatinya.Tapi menurut para ulama,setidaknya ada tiga indikasi seseorang yg di anggap berhasil dlm menjalakan ibadah puasa,yakni;ketika kualitas keshalehan individu dan sosialnya meningkat,ketika jiwanya makin di penuhi hawa keimanan,dan ketika hatinya sanggup berempati dan peka atas penderitaan dan musibah dengan orang-orang di sekelilingnya.singkat kata,penghayatan mendalam atas Ramadhan akan membawa efek fantastik bagi seorang hamba baik secara individu,maupun lingkungan sosialnya.
Penghayatan dan pengalaman yg baik terhadap Ramadhan akan mendorong kita untuk kembali pada fitrah sejati sebagai makhluk sosial,yg selain punya hak,juga kewajiban,baik individual maupun sosial,sudahkan kita merasakanya?
Nah,itulah rasa kenapa selama hari raya idul fitri sering kali di akhiri dengan ucapan 'minal aidin wal faizin,yg berarti'semoga kita termasuk orang-orang yg kembali pada fitrah sejati manusia dan mendapatkan kebahagian dunia akhirat
Wednesday, October 15, 2008
MAKNA IDUL FITRI
9:01 AM
ONE'T'
No comments
0 comments:
Post a Comment